Kamis, 03 September 2009

Aya Acara Inti

Asumsi yang secara wajar atau yang sering diucapkan MC, untuk mengartikan makna dari “acara inti” adalah tujuan kenapa diadakannya acara itu. Seperti buka puasa bersama, misalnya.
Namun MC tak bisa memaksakan apa yang dia katakan kepada semua orang, soalnya setiap orang punya otaknya masing-masing. Buat apa punya otak kalau cuma digunakan untuk mikirin bagaimana cara mengangguk yang dramatis, biar orang terharu? Ini adalah demokrasi.
Orang-orang kami (identitas disamarkan) mengartikan makna “acara inti” lebih manusiawi lagi. Apalagi yang paling manusiawi dalam sebuah acara itu melainkan makan? Makan itu manusiawi benget ’kan? Kan ada dalilnya: setiap yang nggak makan bukan manusia dan setiap manusia pasti makan, lebih-lebih kalau manusia itu namanya Aya.
Ada apa dengan Aya? Dialah orang yang paling manusiawi dalam setiap acara yang mengandung “unsur makan”.
Rumus : acara dimulai dia belum datang, Pas bagi konsumsi, dia datang.
Simulasi :Ahad, 29 Oktober 2008. Aula IAIN Antasari Banjarmasin. Dalam sebuah acara seminar jurnalistik yang diadakan LDK Nurul Fata. Setengah jam sebelum acara, kami tiba di gerbang IAIN. Aya tak seperti kami yang memasuki kawasan IAIN, dia malah pulang ke rumahnya. Katanya mau ngambil uang. Seminar mulai, daun telinga Aya belum muncul-muncul juga. Beberapa saat atau lebih lama lagi pastinya, Aya datang dan duduk di sampingku. Anehnya, tak lama setelah itu panitia bagi konsumsi.
Baru-baru ini pun kejadian lagi. Terhitung baru kemarin dari tulisan ini diposting, acaranya buka puasa. Tentulah acara ini mengandung unsur yang paling manusiawi. Awalnya aku ragu ngikutinnya soalnya puntik itu jauh benget dari kutub utara. Kalau dari rumahku paling nggak 20 KM-an aja. Tapi tetap aja malas jika nggak ada barengan.
Kebetulan Aya SMS, ngajakin ke sana. Kuterima aja. Kami sampai sana pukul 03.30WITA. Sedangkanbuka puasa itu pas adzan magrib (kalau Afgan Shubuh itu namanya lafadz niat puasa). Datang seawal itu nggak merusak reputasi Aya sebagai manusia paling manusiaw, karena sekitar pukul limaan dia jalan-jalan. Dan pas dekat bukaan orang sudah rapi duduk mngitari makanan baru dia datang. Benar-benar manusiawi sekali beliau.[]

Pondok Merpati
Jum’at,14 Ramadhan 1430 H.
07.36 WITA.

3 komentar:

Unknown mengatakan...

Manusia yang paling manusia. Haha...

Arief Rahman Heriansyah mengatakan...

Alhamdulillah ka Ham ae....aktif di blg

Anonim mengatakan...

ma ham bujur banar kam nih